This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 28 Oktober 2014

Pengertian UDP ( User Datagram Protocol )



1. Pengertian UDP ( User Datagram Protocol )

UDP ( User Datagram Protocol )adalah transport layer yang tidak andal ( unreliable ), connectionless dan merupakan kebalikan dari transport layer TCP. Dengan menggunakan UDP, setiap aplikasi socket dapat mengirimkan paket – paket yang berupa datagram. Istilah datagram diperuntukkan terhadap paket dengan koneksi yang tidak andal ( unreliable service ). Koneksi yang andal selalu memberikan keterangan apabila pengiriman data gagal, sedangkan koneksi yang tidak andal tidak akan mengirimkan keterangan meski pengiriman data gagal.


UDP tidak menjamin kevalidan data saat data sampai ke si penerima, jadi jika terjadi pengiriman data maka tidak dijamin sampai tidaknya. Datagram yang sampai mempunyai kemungkinan tidak sampai, rusak, duplikasi atau hilang tanpa diketahui penyebabnya. Hal ini berarti bahwa suatu paket yang dikirim melalui jaringan dan mencapai komputer lain tanpa membuat suatu koneksi. Sehingga dalam perjalanan ke tujuan paket dapat hilang karena tidak ada koneksi langsung antara kedua host, jadi UDP sifatnya tidak realibel, tetapi UDP adalah lebih cepat dari pada TCP karena tidak membutuhkan koneksi langsung. Pada UDP juga tidak ada pemecahan data, oleh karena itu tidak dapat dilakukan pengiriman data dengan ukuran yang besar.

Penggunaan UDP lebih tepat diperuntukkan untuk data – data kecil dengan jumlah banyak. Dengan perilaku UDP yang tidak berusaha untuk mengecek apakah data yang dikirim telah sampai atau tidak membuat UDP lebih cepat dan lebih efisien. Aplikasi – aplikasi yang bersifat real time seringkali menggunakan UDP sebagai protokolnya, hal tersebut dikarenakan paket yang hilang lebih bisa ditolerir daripada paket yang datang terlambat ( contoh aplikasi realtime: Video Streaming ). Tidak seperti TCP, UDP juga menyediakan jenis paket broadcast (mengirim paket ke local network) dan multicast (mengirim paket ke semua subscriber).

Dalam UDP, client tidak membangun koneksi dengan server, melainkan client hanya mengirim paket data ke server tanpa mengecek apakah server tersebut telah siap atau tidak. Sama halnya dengan server tidak menerima koneksi dengan fungsi accept, namun server hanya menjalankan perintah untuk menerima data, server akan terus menunggu sampai data diterima.

UDP merupakan komunikasi antar komputer yang dianalogikan sistem kerjanya seperti komputer menulis sesuatu ke dalam file. Jadi, jika kita ingin mengirim dan menerima paket data secara langsung dengan mengandalkan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan TCP dengan kemungkinan paket yang hilang sebesar 1 – 5%, kita dapat menggunakan UDP.

UDP melakukan multiplexing UDP menggunakan cara yang sama seperti TCP. Satu-satunya perbedaan adalah transport protocol yang digunakan, yaitu UDP. Suatu aplikasi dapat membuka nomor port yang sama pada satu host, tetapi satu menggunakan TCP dan yang satu lagi menggunakan UDP—hal ini tidak biasa, tetapi diperbolehkan. Jika suatu layanan mendukung TCP dan UDP, ia menggunakan nilai yang sama untuk nomor port TCP dan UDP.

UDP mempunyai keuntungan dibandingkan TCP dengan tidak menggunakan field sequence dan acknowledgement. Keuntungan UDP yang paling jelas dari TCP adalah byte tambahan yang lebih sedikit. Di samping itu, UDP tidak perlu menunggu penerimaan atau menyimpan data dalam memory sampai data tersebut diterima. Ini berarti, aplikasi UDP tidak diperlambat oleh proses penerimaan dan memory dapat dibebaskan lebih cepat. Pada tabel, Anda dapat melihat fungsi yang dilakukan (atau tidak dilakukan) oleh UDP atau TCP.

UDP merupakan connectionless dan tidak ada keandalan, windowing, serta fungsi untuk memastikan data diterima dengan benar. Namun, UDP juga menyediakan fungsi yang sama dengan TCP, seperti transfer data dan multiplexing, tetapi ia melakukannya dengan byte tambahan yang lebih sedikit dalam header UDP.


2. PROTOKOL UDP

UDP ( User Datagram Protocol) adalah jenis transfer data yang lain dari TCP. UDP mempunyai karateristik connectionless (tidak berbasis koneksi). Dengan kata lain, data yang dikirimkan dalam bentuk packet tidak harus melakukan call setup seperti pada TCP. Selain itu, data dalam protokol UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor identifier. Sehingga sangat besar sekali kemungkinan data sampai tidak berurutan dan sangat mungkin hilang/rusak dalam perjalananan dari host asal ke host tujuan. Tergantung pada host penerima/tujuan, apakah akan meminta kembali pakcet yang rusak atau hilang.


Kelebihan UDP adalah pada saat digunakan pada lightweight protokol, misalnya saja DNS (Domain Name Service). Selain itu protokol UDP lebih fleksibel karena misalnya saja terjadi kemacetan pada salah satu bagian jaringan, maka datagram dapat dialihkan menghindari bagian yang mengalami kemacetan tersebut. Kemudian apabila sebuah simpul(node) mengalami kerusakan/kegagalan, maka pacekt packet berikutnya dapat menemukan jalan/rute pengganti yang melewati simpul tersebut.



1. UDP adalah “datagram-oriented”, sedangkan TCP adalah “session-oriented”. Datagram adalah paket informasi self-contained. UDP berhubungan dengan datagram atau paket individu yang dikirim dari client ke server dan atau sebaliknya.

2. UDP adalah connection-less. Client tidak membangun koneksi ke server sebelum mengirim data, client hanya mengirim data secara langsung.

3. UDP adalah protokol yang tidak andal, dalam artian :

* Paket dapat hilang. UDP tidak dapat mendeteksinya, sehingga pada program aplikasi client – server, metode transmisi ulang dikarenakan data rusak atau hilang harus dilakukan pada level aplikasi. Biasanya aplikasi menunggu hingga timeout habis, dan kemudian mencoba lagi.

* Paket dapat mengalami kerusakan. Paket UDP berisi checksum semua data dalam paket. Checksum ini memungkinkan UDP mendeteksi kapan suatu paket mengalami kerusakan. Jika hal ini terjadi, maka paket tersebut dikeluarkan, dan sebagaimana biasa aplikasilah yang mendeteksi hal ini dan melakukan transmisi ulang seperlunya.

* Karena UDP adalah datagram-oriented dan pada level protokol setiap paket berdiri sendiri, maka UDP tidak memiliki konsep paket sesuai urutan, yang selanjutnya berarti tidak memerlukan nomor urut pada paket tersebut.

* Karena UDP tidak memerlukan mekanisme kontrol yang rumit, maka UDP dapat dianggap lebih mudah dan lebih kecil ( dalam hal baris data dan memori ) untuk diimplementasikan. Namun hal tersebut juga membuat UDP tidak cocok untuk sejumlah besar data.


3. PERBEDAAN UTP DAN TCP

Header message UDP lebih sederhana dibandingkan TCP. Sebagaimana terlihat pada gambar . Field padding dapat ditambahkan ke datagram untuk memastikan bahwa message terdiri atas multiple 16-bit.




· Port in UDP 
Tidak ada perbedaan fungsi yang signifikan antara port di UDP dan TCP. Seperti halnya TCP, port dalam UDP menggunakan 16-bit integer, port – port yang bisa digunakan adalah antara 1 sampai 65535. Port – port yang digunakan dibagi menjadi 3 bagian yaitu well-known port ( antara 1 – 1023), registered port ( 1024 – 49151 ) dan ephemeral port ( 49152 – 65535 ).

· Port in TCP
Aplikasi client menggunakan nomor port untuk memberitahu mesin tujuan dan service TCP mana yang diinginkannya. Server untuk aplikasi tertentu menggunakan well-known port untuk mengetahui koneksi dari client yang meminta servicenya.

Port – port yang digunakan dalam transport layer menggunakan 16-bit integer (0 – 65535), dengan satu sama lain harus berbeda (unique). Pada saat client ingin membangun koneksi dengan Server, client harus mengetahui port dari server yang dituju dan protokol apa yang digunakan (UDP or TCP or SCTP).

Client di sisi sebaliknya, umumnya menggunakan ephemeral port atau biasa disebut short-lived ports. Nomor pada port ephemeral yang digunakan oleh client diberikan oleh Transport Protocol. Client tidak perlu tahu nomor port ephemeral yang digunakan, yang jelas semua port ephemeral yang digunakan pasti bersifat unique.

The Internet Assigned Numbers Authority (IANA) telah mengelompokkan nomor - nomor port yang dibagi menjadi tiga bagian :

1. well-known ports: 0 – 1023. Pada range ini merupakan nomor – nomor port yang telah digunakan oleh IANA. Contoh nya adalah Web server yang menggunakan port 80, FTP menggunakan 21 dll.

2. Registered ports: 1024 – 49252. Nomor – nomor port pada range ini tidak digunakan oleh IANA, IANA mengelompokkan port – port ini untuk dapat digunakan sebagai server untuk TCP atau UDP. Contohnya antara port 6000 sampai 6063 digunakan untuk X Windows server. Aplikasi yang kita gunakan juga bisa menggunakan port ini.

3. Private ports: 49152 – 65535. Nomor – nomor port pada range ini adalah ephemeral port. Namun tentu saja tidak menutup kemungkinan nilai ephemeral port mempunya nilai diluar range ini, hal tersebut bergantung juga dari Sistem Operasi yang digunakan.


Referensi dari : "http://rian-share4u.blogspot.com/2012/09/udp-user-datagram-protocol.html"



PERBANDINGAN MODEL OSI dan TCP/IP



PERBANDINGAN MODEL OSI dan TCP/IP
Protokol – protokol yang digunakan dalam jaringan komputer
Sebuah defenisi dalam komunikasi data menyatakan bahwa protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan transimi data.Layer n disebuah computer akan berkomunikasi dengan layer n di computer n yang lain.Peraturan dan perjanjian yang di pergunakan dalam komunikasi ini sering di sebut dengan protocol layer n.
Selama dua decade terakhir,terjadi peningkatan besar dalam jumlah dan ukuran jaringan computer(network). Banyak diantara network - network ini dibangun berdasarkan implementasi software dan hardware yang berbeda. Sebagai hasilnya, mereka menjadi incompatible dan sulit berhubungan antara satu dengan yang lain.Untuk mengatasi masalah ini, International Organization for Standarization (ISO) meneliti berbagai pola network.
ISO menemukan bahwa terdapat kebutuhan untuk menciptakan sebuah model network yang dapat berkomunikasi dan memiliki kemampuan interoperabilyti sehingga dikeluarkannya model referensi OSI pada tahun 1984. Agar paket data dapat berjalan dari sumber tujuan dalam sebuah jaringan,maka diperlukan adanya sebuah bahasa yang di mengerti oleh semua device jaringan atau sebuah protocol.
Untuk mengatasi masalah ketidaksesuaian dalam sebuah jaringan,yang membuat jaringan tidak dapat berkomunikasi satu dengan yang lain, International Organization for Standarization (ISO) melaukan riset dalam beberapa pola jaringan seperti DECNET, SNA, dan TCP/IP untuk membuat sekumpulan peraturan. Sebagai hsil dari riset ini,iso membuat sebuah model jaringan yang membantu vendor-vendor dalam menciptakan jaringan yang kompatibel dan dapat beroperasi dengan jaringan yang lain.Model referensi OSI (Open System Interconection) dikeluarkan pada tahun 1984,memberikan standard bagi para vendor untuk memastikan terjaminnya interooerabilitas dan kompatibilitas antar berbagai teknologi jaringan yang di produksi oleh berbagai macam perusahaan di seluruh dunia.

Model Referensi OSI
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.
lainnya. Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog.Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet).
4. Transport Layer
Transport Layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim.
5. Application Layer
Model TCP/IP(DOD)
Model OSI
Protokol
Process/Application
Application

Presentation

Session
Telnet, FTP, SMTP,

Kerberos,TFTP, DNS,

SNMP, NFS, XWindows
Host to Host/transport
Transport
UDP, TCP
Internet
Network
IP, ARP, RARP, ICMP
Network Access
Data Link

Physical
Ethernet,Token Ring,FDDI

Dalam model referensi OSI, terdapat 7 layer yang menggambarkan fungsi network tertentu. Pembagian tersebut memiliki kelebihan sebagai berikut:
· Membuat komunikasi jaringan ke bagian yang lebih sederhana.
· Membuat standard untuk komponen jaringan yang memungkinkan pengembangan dan dukungan multiple-vendor.
· Memungkinkan hardware dan software jaringan yang berbeda untuk berkomunikasi satu dengan yang lain.
· Mencegah efek perubahan dalam sebuah layer mempengaruhi layer yang lain,sehingga dapat perkembangan lebih cepat.
· Membagi komunikasi jaringan kebagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah dipelajari dan dimengerti.
Ketujuh layer OSI tersebut adalah:
1. Physical Layer
Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah physical layer.

2. Data Link Layer
Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke network layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima.

3. Network Layer


4. Transport Layer
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.

5. Session Layer
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin

6. Pressentation Layer
Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan. Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data.
7. Application Layer
Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layer penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.






TCP/IP
TCP/IP(transimision control protocol/internet protocol) adalah sekelompok protocol yang mengatur komunikasi data computer di internet. Komputer-komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan protocol TCP/IP, karena menggunakan bahasa yang sama perbedaan jenis computer dan system operasi tidak menjadi masalah .Komputer PC dengan system operasi windows dapat berkomunikasi dengan computer manchitos atau dengan Sun SPARC yang menjalankan solaris. Jadi jika sebuah computer menggunakan protocol TCP/IP dan terhubung langsung ke internet maka computer tersebut dapat berhubungan dengan computer belahan dunia mana pun yang juga terhubung internet. Pada masa sekarang ini praktis topologi bus mendominasi topologi LAN,sehingga hampir semua teknik sambungan favorit LAN menggunakan topologi bus tersebut.
Beberapa jenis sambungan yang sering digunakan antara lain : 10base2, 10base5, 10baseT, dan 100baseT. LAN adalah sejumlah computer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas,seperti di dalam suatu kantor/gedung.Secara garis besar terdapat dua type jaringan atau LAN yaitu:
· Jaringan peer to peer,setiap computer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak sebagai workstation maupun server.
· Jaringan client server,hanya satu computer yang bertugas sebagai server dan computer lain bertindak sebagai workstation.


Protocol TCP/IP
Karena pentingnya peranannya pada system operasi windows dan juga karena protocol TCP/IP merupakan protocol pilihan(default)dari windows.Protocol TCP berada pada lapisan transport model OSI,sedangkan IP berada pada lapisan network mode OSI IP Address adalah alamat yang diberikan pada jaringan computer dan peralatan jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP.
Dalam mendisain sebuah jaringan computer yang terhubung ke internet,kita perlu menentukan IP Address.Penentuan IP Address ini termasuk bagian terpenting dalam pengambilan keputusan disain.hal ini disebabkan oleh IP Address akan di tempatkan dalam header setiap paket data yang dikirim oleh computer ke computer lain,serta di gunakan untuk menentukan rute yang harus dilalui paket data.Dalam menentuka IP Address , kita melakukan pemberian identitas yang universal bagi setiap interface computer.Setiap computer yang tersambung ke internet setidaknya harus memiliki sebuah IP Address pada setiap interfacenya
Dalam penerapan sehari-hari,kita dapat melihat sebuah computer memiliki lebih dari satu interface,missal ada dari sebuah Ethernet card dan sebuah interface serial.Maka kita harus memberi 2 IP Address pada computer tersebut masing-masing untuk setiap interface nya.jadi sebuah IP Address sesungguhnya tidak merujuk ke sebuah computer tetapi ke sebuah interface.IP Address terdiri dari 32 bit angka biner yang dapat di tuliskan sebagai empat kelompok angka decimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.0.1
Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP
Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan ( layer ) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection ( OSI ). Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2 komputer. Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan sbb :
1. Physical Layer
Physical Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.
2. Network Access Layer
Network Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.
3. Internet Layer
Application Layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.
Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP.
Tabel Perbandingan Model TCP/IP dengan OSI


Application Layer
Application layer pada model protokol TCP/IP adalah seperti gabungan dari layer application, presentation dan session pada protokol model OSI, pada model protokol tcp/ip aplikasi yang dibuat dan berhubungan langsung dengan pemakai akan diletakkan di sini. Contohnya : FTP, SMTP, HTTP, SNMP, RPC, DNs, dll.
Host to Host/Transport Layer
Host to host/transport layer sama seperti pada model protokol OSI yaitu berfungsi menghubungkan antara aplication layer dan internet layer contohnya : UDP, TCP SNMP (apliccation) menggunakan UDP Telnet, FTP, SMTP (apliccation) menggunakan TCP.
Internet Layer
Internet layer berfungsi untuk memberikan layanan dasar pengantaran data.salah satu protokol yang bekerja pada layer ini adlah IP (internet protokol) yang diantaranya berfungsi:
1. Mentransfer data dari Network access layer ke transport layer dan sebaliknya
2. Menangani datagram termasuk fragmentasi dan defragmentasi
3. Menangani skema pengalamatan yang digunakan dalam pertukaran data
4. Menangani proses routing


Network Layer
Network access sama halnya dengan layer Data link dan Physical layer pada OSI yang mengurusi banyak hal yang berhubungan dengan prosedur mekanis dan elektris dalam transmisi bit-bit.
Sub bagian host to host/transport layer :

TCP (Transport Control Protocol)


Protokol ini memeproleh data dari layer diatasnya berupa deretan byte yang stream (mengalir secara asinkron), kemudian dikelompokkan dalam beberapa segment dan kemudian dilanjutkan kelayer dibawahnya dan sebaliknya. pada tcp dipastikan bahwa tidak ada segment yang hilang dan melakukan beberapa mekanisme (flow control, error detection, dan error recovery). TCP akan menerima signal dari penerima bahwa segment yang dikirmkan telah diterima dengan baik, jika tidak maka akan diterima pesan error yang mengakibatkan TCP akan mengirimkan kembali segment yang error.


UDP (User Data Protocol)
Protokol ini bisa dipakai dimana pengantaran packet atau pesan secara cepat lebih penting dari akurasi.artinya dipakai oleh aplikasi yang tidak terlalu mementingkan layanan reliabilitas.


Referensi dari : ""http://rihlahbluemania.blogspot.com/2009/04/perbandingan-model-osi-dan-tcpip.html

Sejarah TCP/IP



Sejarah TCP/IP

    Internet Protocol dikembangkan pertama kali oleh Defense AdvancedResearch Projects Agency ( DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari usaha untukmengembangkan protokol yang dapatmelakukan interkoneksi berbagai jaringan komputer yang terpisah, yang masingmasing jaringan tersebut menggunakan teknologi yang berbeda. Protokol utama yang dihasilkan proyek ini adalah Internet Protocol (IP). Riset yang sama dikembangkan pula yaitu beberapa protokol level tinggi yang didesain dapat bekerja dengan IP. Yang paling penting dari proyektersebut adalah Transmission Control Protocol (TCP), dan semua grup protocol diganti dengan TCP/IP suite. Pertama kali TCP/IP diterapkan di ARPANET, dan mulai berkembang setelah Universitas California di Berkeley mulai menggunakan TCP/IP dengan sistem operasi UNIX. Selain Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) ini yang mengembangkan Internet Protocol, yang juga mengembangkan TCP/IP adalah Department of defense (DOD). Untuk memudahkan proseskonversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara UNIX dan TCP/IP.. Pada awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol TCP/IP.



Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar defacto jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri yang merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :

Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol terbuka , sehingga tersedia secara luas.Semua orang bisa mengembangkan perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.

Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu, sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.

Cara pengalamatan bersifat unikdalam skala global , memungkinkancomputer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap computer yang tersambung dengan

jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.

TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis -jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork.

Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IP

Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan (layer ) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection (OSI). Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2 komputer. Dalam

TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan sbb :


     Arsitektur OSI            Arsitektur TCP/IP

Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur\ TCP/IP. Adapun rincian fungsi masingmasing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb :

Physical Layer

(lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik sepertimedia komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.

Network Access Layer

mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur

penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.

·Internet Layer

Mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti NetworkLayer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:

Addressing ,yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alam at pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet ProtocolAddress (IP Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan.

Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnyaditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai

tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IPlah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.

Transport Layer mendefinisikan caracarauntuk melakukan pengiriman dataantara end to end host secara handal.Lapisan ini menjamin bahwa informasiyang diterima pada sisi penerima adalah

sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :

Flow Control.

Pengiriman datayang telah dipecah menjadi paketpaket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.

Error Detection.

Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akanmenerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi.Namun hal ini dapat menimbulkandelay yang cukup berarti. Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yangn tinggi. TCP memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya adalah aplikasi database yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif terhadap delay seperti video conference . Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti), namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.

Application Layer

merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasiaplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) untuk pengiriman e-mail , FTP (File Transfer

Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap

aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.

Kelebihan Layering :
Kita hanya tahu bahwa aplikasi tersebut terdiri dari satu singlelayer saja tanpa harus tahu layer-layer yang lain.
Kita dapat mengganti layer –layer dengan aplikasi lain yangmengimplementasikan servis dasar yang sama.

Kita dapat meminimalisasi ketergantungan antar layer-layer.
Layer sangat mendukung standarisasi.

Sesudah layer terbentuk, kita dapat menggunakannya untuk bermacammacam servis lainnya.

Kelemahan Layering :

Penggunaan layer menyebabkan dan menambah tingkat kompleksitas proses.

Layer mengenkapsulasi fungsifungsinya masing-masing sehingga kita tidak dapat mengetahui detail fungsi suatu layer.

Layer bekerja secara bersama-sama menjadi satu kesatuan sehingga seluruh layer harus bekerja secara optimal

Simpulan

1. TCP/IP merupakan seperangkat protokol berstandar industri yang dirancang untuk WAN. Penambahan TCP/IP ke konfigurasi Windows 2003 memberikan beberapa keuntungan, yang

meliputi keamanan, skalabilitas, keterandalan, dan interopera-bility yang cukup tinggi. Windows 2003 menyediakan sejumlah utiliti yang dapatmenolong Anda berhubungan ke host berbasis TCP/IP atau menolong Anda mencari dan memecahkan problem koneksi TCP/IP.

2. Protocol-protocol TCP/IP memakai model konsep empat layer: Application, Transport, Internet, dan Network Interface. IP beroperasi pada level Internet dan mendukung secara virtual semua teknologi interface WAN dan LAN, misalnya Ethernet, Token Ring, Frame Relay, dan ATM. IP adalah suatu protocol tanpa koneksi yang mengalamatkan dan me-route paket di antara host-host. IP tidak dapat diandalkan karena pengiriman tidak dijamin.

3. Pada Layer Transport, TCP memperlengkapi IP dengan pengiriman berorientasi koneksi yang dapat diandalkan. Saat suatu sesi ditetapkan, TCP mengirimkan data melalui angka angkap ort yang unik ke aplikasi. UDP, sebuah protocol transport alternatif, adalah suatu layanan datagram tanpa koneksi yang tidak menjamin pengiriman paket-paket. UDP dipakai oleh aplikasi-aplikasi yang tidak membutuhkan pengakuan tentang kuitansi data.


Referensi dari : "http://yaniahmadjendral.blogspot.com/2013/12/sejarah-tcpip.html"